Jumat, 03 Februari 2012

Herbarium Gulma


Kyllinga monocephala Rottb.
       I.            Sistematika Bahan
                           Kingdom         : Plantae
                           Divisi               : Spermatophyta
                           Subdivisi         : Angiospermae
                           Kelas              : Dicotyledoneae
                           Ordo               : Cyperales
                           Famili              : Cyperaceae
                           Genus              : Kyllinga
                           Species            : Kyllinga monocephala Rottb. 
                                                  Teki udel udelan (nama daerah)
II.        Morfologi Tumbuhan
a.      Akar
Teki udel udelan memiliki akar berupa akar rimpang pendek yang beruas-ruas dan memiliki percabangan yang merayap. Rimpang berwarna merah.

b.      Batang
Teki udel udelan memiliki batang berbentuk segitiga yang tajam dengan tinggi batang 0,1 0,5 m. Batang  pada umumnya berwarna hijau.

c.       Daun
Teki udel udelan memiliki daun yang panjangnya  2 4 cm dengan bentuk  garis sempit. Lebar daun teki udel udelan ini 2 4 mm dan juga terdapat daun pembalut yang menutupi pelepah dan bongkol semu yang berbentuk kerucut.

d.      Bunga
Teki udel udelan memiliki bunga yang  biasanya terletak di ujung pucuk pangkal dan memiliki banyak bulir. Tidak memiliki tenda bunga, benang sari berjumlah 3 dan cabang tangkai putik 2.

e.       Buah
Teki udel udelan memiliki buah berbentuk bulat memanjang, sedikit gepeng, berwarna coklat muda, berjerawat halus dan teki udel – udelan memiliki panjang lebih kurang 1,5 mm.

f.       Biji
Teki udel – udelan memiliki biji berbentuk bulat. Biji berwarna putih, sangat ringan, dan ukurannya sangat kecil. Biji teki udel udelan memiliki bulu bulu dan keras.


III.         Jalan Tabel
1b, 2b, 3b, 4a, 5b                          : Cyperaceae
1b, 2a                                            : Kyllinga      
2                                                    : Kyllinga monocephala Rottb.

IV.        Daftar Pustaka
Nasution, U. 1985. Gulma dan Pengendaliannya di Perkebunan Karet             Sumatera Utara dan Aceh. Pusat penelitian dan Pengembangan          Perkebunan Tanjung Morawa (P4TM), Tanjung Morawa.

Tjitrosoepomo, G. 1953. Ilmu Tumbuh tumbuhan Berbiji, Susunan Luar.                  N.V. Poesaka Aseli, Jakarta.

     ______________. 1989. Taksonomi Tumbuhan (Schizophyta, Thallophyta,      Bryophyta Pteridophyta). Gadjah Mada University Press,    Yogyakarta.

______________. 2001. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press,           Yogyakarta.

Van Steenis, C. G. G. J. 2003. Flora. Cet. 9. , 207. PT Pradnya Paramitha,      Jakarta.






Imperata cylindrica Beauv. var. major Hubb.
I.                   Sistematika Bahan
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Spermatophyta
Subdivisi          : Angiospermae
Kelas               : Monocotyledoneae
Ordo                : Graminales
Famili               : Gramineae
Genus              : Imperata
Species            : Imperata cylindrica Beauv. var. major Hubb.
                                                  Ilalang (nama daerah)
II.                Morfologi Tumbuhan
a.      Akar
  Ilalang akarnya  memiliki tunas yang merayap di dalam tanah,  sistem perakarannya serabut. Pada setiap ujungnya terdapat kallyptra yang fungsinya untuk menembus tanah dan memperbanyak  percabangan.

b.    Batang
  Ilalang memiliki batang yang tingginya 0,2 – 1,5 m. Permukaan batang ilalang ini beruas – ruas. Arah tumbuh batang ilalang ini ke atas (erectus).

c.    Daun
  Ilalang memiliki daun berbentuk garis lanset dengan pangkal yang  menyempit. Panjangnya sekitar 12 – 80 cm. Tepi daunnya juga sangat kasar,  pada pangkal berambut panjang dengan tulang daun tengah yang lebar dan pucat. Ilalang juga memiliki malai yang panjangnya 6 – 28 cm.



d.    Bunga
       Ilalang  memiliki bunga yang jumlah benang sarinya pada umumnya 2  dengan kepala  sari putih atau ungu. Tangkai putik 2 dengan  kepala putik yang  panjang berwarna ungu dan muncul dari ujung anak bulir. Pada bunga ilalang ini terdapat anak bulir yang panjangnya lebih kurang  4 mm, pucat atau keunguan.

e.    Buah
       Ilalang memiliki buah yang tidak begitu terlihat, tapi ketika  masak buah  ilalang berfungsi sebagai alat untuk melayang.

f. Biji
 Ilalang memiliki biji berbentuk bulat, berwarna putih, sangat ringan,  dan ukurannya sangat kecil. Biji ilalang memiliki bulubulu dan keras.

III.             Jalan Tabel
      1b, 2b, 3b, 4a, 5a         : Gramineae
1b, 2b,17a                    : Imperata
16                                 : Imperata cylindrica Beauv. var. major Hubb.

IV.             Daftar Pustaka
Nasution, U. 1985. Gulma dan Pengendaliannya di Perkebunan Karet                                Sumatera Utara dan Aceh. Pusat penelitian dan Pengembangan                               Perkebunan Tanjung Morawa (P4TM), Tanjung Morawa.

Tjitrosoepomo, G. 1953. Ilmu Tumbuh tumbuhan Berbiji, Susunan Luar.                               N.V. Poesaka Aseli, Jakarta.

______________. 1989. Taksonomi Tumbuhan (Schizophyta, Thallophyta                          Bryophyta  Pteridophyta).  Gadjah Mada University Press,                                       Yogyakarta.

______________. 2001. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press,            Yogyakarta.

Van Steenis, C. G. G. J. 2003. Flora. Cet. 9. , 207. PT Pradnya Paramitha,       Jakarta.

Ageratum conyzoides L.
I.                   Sistematika Bahan

Kingdom         : Plantae
Divisi               : Spermatophyta
Subdivisi          : Angiospermae
Kelas               : Dicotyledoneae
Ordo                : Compositales
Famili               : Compositaceae
Genus               : Ageratum
Species             : Ageratum conyzoides L .
  Bandotan (nama daerah)
II.                Morfologi Tumbuhan

a.      Akar
Bandotan memiliki sistem perakaran tunggang dengan banyak cabang. Akar tersebut keluar dari pangkal batang yang tegak dan kadang kadang terbaring. Akar ini berwarna coklat keputih – putihan.

b.      Batang
Bandotan memiliki batang berbentuk bulat dan tegak. Batang kerap kali berwarna hijau, dan rambut – rambut halus yang tumbuh tersebut juga berwarna hijau.

c.       Daun
Bandotan dengan daun berbentuk bulat telur dengan pangkal membulat, letaknya saling berhadapan dan bersilang, panjang 1 – 10 cm, lebar 0,5 – 6 cm, tepi daunnya kasar, dan di atas helaian daun terdapat  bulu – bulu halus. Tulang daun bandotan menyirip, dan ujung daun tersebut runcing.

d.    Bunga
       Bandotan memiliki bunga berwarna putih keunguan dan memiliki   bongkol yang  panjangnya 6 – 8 mm. Daun mahkota berbentuk tabung   sempit. Bunga majemuk berkumpul 3 dan tangkai yang berambut.
e.    Buah
       Bandotan memiliki buah berambut sisik yang berwarna putih dan bentuknya kecil dan memiliki buah yang berwarna hitam. Panjang  buahnya sekitar 2 – 3,5 mm.

f.    Biji
  Bandotan memiliki biji berbentuk bulat, berwarna hitam, sangat ringan. Bijinya berukuran sangat kecil dan biji bandotan memiliki bulu – bulu.

III.             Jalan Tabel

1b, 2b, 3b, 4b, 6b, 7b, 9b, 10b, 11b, 12b,
13b, 14b, 16a                                                  : Gol. 10
 239b, 243b, 244b, 248b, 249b, 250b, 266a   : Compositae
                        1a,2b,3b,4b,5b,11b                                         : Ageratum
11                                                                      : Ageratum conyzoides L.

IV.             Daftar Pustaka


Nasution, U. 1985. Gulma dan Pengendaliannya di Perkebunan Karet Sumatera Utara dan Aceh. Pusat penelitian dan Pengembangan Perkebunan Tanjung Morawa (P4TM), Tanjung Morawa.

Van Steenis, C. G. G. J. 2003. Flora. Cet. 9. , 207. PT Pradnya Paramitha, Jakarta.

Tjitrosoepomo, G. 1953. Ilmu Tumbuh tumbuhan Berbiji, Susunan Luar. N.V. Poesaka Aseli, Jakarta.

                        ______________. 1989. Taksonomi Tumbuhan (Schizophyta, Thallophyta, Bryophyta,         Pteridophyta). Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

______________. 2001. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University  Press, Yogyakarta.


Eclipta prostrata L.
I.                   Sistematika Bahan

Kingdom         : Plantae
Divisi               : Spermatophyta
Subdivisi          : Angiospermae
Kelas               : Dicotyledoneae
Ordo                : Compositales
Famili               : Compositae
Genus               : Eclipta
Species             : Eclipta prostrata L.
  Urang aring  (nama daerah)

II.                Morfologi Tumbuhan

a.      Akar
      Urang aring memiliki akar tunggang yang berwarna putih dan urang aring juga memiliki akar  tunggang yang bercabang.

b.      Batang
     Urang – aring memiliki batang  yang tegak atau berbaring, kerap bercabang – cabang, panjangnya 0,1 – 0,8 m. Batang bulat pejal, sering keungu – unguan.

c.       Daun
Urang aring memiliki daun berhadapan, duduk, lanset memanjang hingga bundar telur memanjang, 2 – 12,5 x 0,5 – 3,5 cm, dengan pangkal menyempit dan ujung runcing, tepi daun bergerigi atau hampir rata, kedua permukaannya berambut.

d.      Bunga
Urang aring memiliki bunga yang tergabung dalam bongkol bunga majemuk bertangkai panjang, selanjutnya 2 – 3 bongkol bersama – sama berkumpul di ujung (terminal) atau di ketiak. Daun pembalut dalam 2 lingkaran, panjang 5 mm, membentuk mangkuk. Bunga tepi dengan mahkota bentuk pita sempit, bergigi dua. Bunga cakram bentuk tabung, berwarna putih.

e.       Buah
Urang aring memiliki buah keras (achene) memanjang hingga serupa baji pendek, 2 mm, berbintil – bintil.

f.       Biji
     Urang aring memiliki biji berbentuk jarum, panjang  2 mm, dan berwarna hitam.

III.             Jalan Tabel

1b, 2b, 3b, 4b, 6b, 7b, 9b, 10b, 11b, 12b,
13b, 14b, 16a                                                               : Gol. 10
239b, 243b, 244b, 248b, 249b, 250b, 266a                 : Compositae
                        1b,12a,13a,14a                                                            : Eclipta                                               12                                                                                : Eclipta prostrata L.

IV.             Daftar Pustaka


Nasution, U. 1985. Gulma dan Pengendaliannya di Perkebunan Karet Sumatera Utara dan Aceh. Pusat penelitian dan Pengembangan Perkebunan Tanjung Morawa (P4TM), Tanjung Morawa.

Van Steenis, C. G. G. J. 2003. Flora. Cet. 9. , 207. PT Pradnya Paramitha, Jakarta.

Tjitrosoepomo, G. 1953. Ilmu Tumbuh tumbuhan Berbiji, Susunan Luar. N.V. Poesaka Aseli, Jakarta.

                        ______________. 1989. Taksonomi Tumbuhan (Schizophyta, Thallophyta, Bryophyta,         Pteridophyta). Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

______________. 2001. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University  Press, Yogyakarta.





Eragrostis amabilis O.K.
I.                   Sistematika Bahan

Kingdom         : Plantae
Divisi               : Spermatophyta
Subdivisi          : Angiospermae
Kelas               : Monocotyledoneae
Ordo                : Graminales
Famili               : Gramineae
Genus              : Eragrostis
Species            : Eragrostis amabilis O.K.
  Emprit empritan  (nama daerah)

II.                Morfologi Tumbuhan

a.      Akar
       Emprit empritan memiliki perakaran serabut yang tumbuh di pangkal batang dan berwarna putih kecoklatan.

b.      Batang
Emprit empritan memiliki batang berbentuk bulat silindris, semakin kebawah berongga. Pelepahnya berbulu panjang dan jarang terutama pada bagian tepinya.

c.       Daun
Emprit empritan memiliki daun yang helainya berbentuk garis. Helaian daun agak kasar, sisi atas dan sepanjang tepi daun kasar.

d.      Bunga
Emprit empritan memiliki perbungaan yang banyak berupa malai yang terbuka dengan panjang yang sangat beragam, yaitu antara 2 35 cm. Cabang bunganya semakin ke atas semakin pendek membentuk sudut. Kepala sari berwarna ungu, tangkai putik 2, kepala putik muncul dari bawah ujung anak bulir.
e.       Buah
       Emprit empritan memiliki dinding buah yang tipis, dan berlekatan menyatu dengan  kulit biji. Bentuk buahnya Kariopsis yang diikuti atau didukung dengan Pericarpium.

f.       Biji
        Emprit - empritan memiliki biji yang saling menutupi di dalam setiap bulirannya. Bijinya kecil berwarna coklat keemasan.

III.             Jalan Tabel

1b, 2b, 3b, 4a, 5a                                 : Gramineae
                        1b, 2c, 18b, 20a, 21a                           : Eragrostis                                         
20                                                        : Eragrostis amabilis O.K.

IV.             Daftar Pustaka


Nasution, U. 1985. Gulma dan Pengendaliannya di Perkebunan Karet Sumatera Utara dan Aceh. Pusat penelitian dan Pengembangan Perkebunan Tanjung Morawa (P4TM), Tanjung Morawa.

Van Steenis, C. G. G. J. 2003. Flora. Cet. 9. , 207. PT Pradnya Paramitha, Jakarta.

Tjitrosoepomo, G. 1953. Ilmu Tumbuh tumbuhan Berbiji, Susunan Luar. N.V. Poesaka Aseli, Jakarta.

                        ______________. 1989. Taksonomi Tumbuhan (Schizophyta, Thallophyta, Bryophyta,         Pteridophyta). Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

______________. 2001. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University  Press, Yogyakarta.





Spilanthes paniculata Wall. ex D.C.
I.                   Sistematika Bahan

Kingdom         : Plantae
Divisi               : Spermatophyta
Subdivisi          : Angiospermae
Kelas               : Dicotyledoneae
Ordo                : Compositales
Famili               : Compositae
Genus               : Spilanthes
Species             : Spilanthes paniculata Wall. ex D.C.
  Jotang  (nama daerah)

II.                Morfologi Tumbuhan
a.      Akar
       Jotang  memiliki akar tunggang yang tumbuh di pangkal batang dan Jotang memiliki akar berwarna putih kecoklatan.

b.      Batang
       Jotang memiliki batang  yang tegak atau menjalar, berbulu, berlobang,  dan berwarna hijau keunguan. Tinggi Jotang  0,2 – 0,6 m.

c.       Daun
Jotang memiliki daun berhadapan, bertangkai, helaian daun bulat telur hingga bulat telur lanset, agak menyegitiga, dengan ujung runcing dan tepi bergerigi kasar.

d.      Bunga
Jotang memiliki Bunga majemuk dalam bongkol mengerucut, berdiri sendiri terminal atau di ketiak, berwarna kuning belerang, bertangkai panjang. Daun pembalut 9 – 12 dalam 2 lingkaran, lebih kurang 6 mm tingginya.


e.       Buah
Jotang memiliki buah keras (achene) memanjang  berukuran 1 – 1,5 mm, berbentuk bundar telur sungsang, dengan tepi yang berjumbai dan 2  rambut sikat pendek di ujungnya.

f.       Biji
       Jotang  memiliki biji berbentuk bulat pipih dan berwarna coklat kehitaman panjang 1 1,5 mm.


III.             Jalan Tabel

1b, 2b, 3b, 4b, 6b, 7b, 9b, 10b,
11b, 12b, 13b, 14b, 16a                               : Gol. 10 Daun tunggal,
                                                                       terletak berhadapan
239b, 243b, 244b, 248b, 249b, 250b, 266a : Compositae
18                                                                 : Spilanthes
1b, 12a, 13b, 15b, 16b, 18b, 19a                  : Spilanthes paniculata
                                                                        Wall. ex D.C.
                                 
IV.             Daftar Pustaka


Nasution, U. 1985. Gulma dan Pengendaliannya di Perkebunan Karet Sumatera Utara dan Aceh. Pusat penelitian dan Pengembangan Perkebunan Tanjung Morawa (P4TM), Tanjung Morawa.

Van Steenis, C. G. G. J. 2003. Flora. Cet. 9. , 207. PT Pradnya Paramitha, Jakarta.

Tjitrosoepomo, G. 1953. Ilmu Tumbuh tumbuhan Berbiji, Susunan Luar. N.V. Poesaka Aseli, Jakarta.
                       
                        ______________. 1989. Taksonomi Tumbuhan (Schizophyta, Thallophyta, Bryophyta,         Pteridophyta). Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

______________. 2001. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University  Press, Yogyakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar